5 Temuan di Dunia yang Sulit Dijelaskan Ilmuwan

5 Temuan di Dunia yang Sulit Dijelaskan Ilmuwan
Liputan6.com

Temuan di Dunia –  Setelah penemuan masa lalu, penemuan terus bermunculan di berbagai negara. Berbagai pakar dari bidang keilmuan hingga bidang sejarah turut serta dalam mengungkap misteri masa lalu.Seperti dilansir Brightside.me, teknologi terkini dari para arkeolog telah mengungkap banyak penemuan menarik yang bahkan tidak pernah diimpikan manusia.

Masih ada beberapa kejadian aneh di dunia saat ini yang mungkin bahkan tidak Anda ketahui, namun harus Anda ketahui. Meskipun mungkin membutuhkan waktu lama, terkadang perlu beberapa abad untuk menjelaskan dengan jelas. Pada saat yang sama, penemuan lain begitu misterius sehingga sejarawan, arkeolog, serta akademikus terbaik di bumi pun tidak bisa menggambarkannya dengan bagus. Berikutnya 5 penemuan di bumi yang susah di jelaskan :

1. Stonehenge di Inggris

Stonehenge di Inggris
Kompas.com

Situs tirto.id – Stonehenge adalah sebuah bangunan batu besar yang terletak di dekat Amesbury Wiltshire Inggris sekitar 13 kilometer barat laut Salisbury. Stonehenge adalah situs paling terkenal di dunia itu berupa lingkaran batu tegak yang terletak di dalam dinding tanah.

Ilmu kepurbakalaan memperkirakan bahwa Stonehenge didirikan antara 3.000 SM dan 2.000 SM. Pada 2008, penanggalan karbon menunjukkan bahwa batu paling awal didirikan antara 2400 dan 2200 SM. Filosofi lain menunjukkan bahwa bluestone didirikan sekitar 3.000 SM.

Gundukan dan parit bundar yang mengelilinginya merupakan tanda-tanda awal dimulainya pembangunan monumen. Tanggal yang kita dapatkan dari fungsi ini kurang lebih 3100 SM. Letak Stonehenge yang daerah sekitarnya bersama dengan Avebury Henge telah terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1986.

Stonehenge berasal dari kata Stone and Henge. Batu itu adalah batu, dan Kelaparan itu bulat. Ilmu kepurbakalaan mendefinisikan jigsaw sebagai dinding bumi melingkar dan parit di dalamnya.

2. Kota “Hilang” Atlantis

Kota "Hilang" Atlantis
Liputan6.com

emailsangel – Atlantis sering disebut-sebut sebagai kota misterius. Kota ini biasanya masuk dalam film animasi.Dengan kata lain, Atlantis adalah kota yang kaya dan indah. Dalam berbagai film, Atlantis digambarkan sebagai kota hilang yang melindungi kekayaannya. Tapi tahukah anda asal muasal Atlantis? Dari laporan Pak Aladin, Plato adalah orang pertama yang menyebut kata Atlantis. Filsuf terkenal itu tidak goyah, menyebut peradaban Atlantis dalam dua bukunya “Timius” dan “Critias”.

Melalui buku-buku tersebut, Plato menceritakan kisah tentang pilar yang menghadap di Selat Hercules menghadap sebuah pulau besar, yang disebut Kerajaan Atlantis. Saat itu, Atlantis hendak menyerang Athena (Yunani), namun di luar dugaan, Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir. Tidak sampai satu hari dan satu malam benua Atlantis tenggelam ke dasar laut.Kisah Plato tentang Atlantis bukan hanya rekaan belaka. Karena guru Plato, Socrates, juga mengatakan bahwa Atlantis memang ada 11.000 tahun yang lalu.Plato menggambarkan lokasi Atlantis sendiri sebagai pulau yang lebih luas dari Libya dan Asia dan terletak di mulut “Pilar Herkules”.

Karena Plato tidak menjelaskan dengan jelas lokasi Atlantis, sejauh ini para ilmuwan telah berdebat tentang menemukan penjelasan yang paling cocok untuk Atlantis.Beberapa kejadian aneh terjadi di sekitar lautan luas. Pada tahun 1968, dari kata-kata terkenal Pak Aladin, Samudera Atlantik menjadi jernih di sekitar Florida Keys hingga daratan pangkalan terlihat jelas dan para penyelam diundang untuk menyelam. Para penyelam bersaksi bahwa mereka melihat jalan panjang yang terbuat dari batu persegi besar, yang tidak mungkin dilakukan di alam.

Tak hanya itu, pada tahun 1970-an, sebuah jalan feldspar dengan kedalaman 800 meter dibor dan diteliti, memang jalan ini membentuk jalan yang mirip dengan lukisan-lukisan di catatan Plato. Tetapi belum terbukti bahwa ini adalah jalan menuju Atlantis.Pencarian Atlantis berlanjut hingga 1979, ketika ditemukan sebuah piramida di dasar Segitiga Bermuda, panjangnya sekitar 300 meter. Piramida lebih besar dari yang ada di Mesir. Demikian pula, tidak ada cukup bukti untuk membuktikan apakah piramida itu bagian dari peradaban Atlantis. Pada tahun 1985, tim peneliti dari Norwegia menemukan sebuah kota kuno di dasar Segitiga Bermuda. Mereka mengambil foto-foto penemuan tersebut, yaitu jalan besar dan rumah-rumah beratap kubah. Namun masih belum pasti apakah kota tersebut adalah Atlantis.

Riset mengenai Atlantis kayaknya tidak terdapat habisnya. Ia sudah menulis akademikus Brasil Arysio Nunes dos Santos sepanjang 30 tahun dalam bukunya” Atlantis, Daratan yang Lenyap Kesimpulannya Ditemui, Pelokalan Arti Akhir Peradaban Plato yang Lenyap”, serta menyamakan sebagian di antara lain dengan fitur daratan Atlantis Landis negeri serta area, cuaca, pangkal energi alam, gunung berkobar serta metode bercocok tabur.

Santos kesimpulannya merumuskan kalau Indonesia merupakan darat Atlantis serta Pulau Natuna di Riau merupakan fakta sangat faktual. Tetapi banyak periset yang tidak sepakat dengan perihal itu, sebab bila Atlantis merupakan Indonesia, hingga memo asal usul inventor peradaban hendak berganti. Sampai dikala ini riset mengenai Atlantis belum menyudahi, sebab banyak orang yang penasaran dengan seluruh keelokan Atlantis.

Baca Juga : Penemuan Teknologi Masa Depan Canggih Di Dunia

3. Batu Disquis Bundar di Costa Rica

Batu Disquis Bundar di Costa Rica
LINE Today

Pada tahun 1930, saat membuka perkebunan pisang di hutan Kosta Rika, karyawan United Fruit mulai menemukan batu besar berbentuk bola yang terkubur di lantai hutan. Segera setelah itu, bola batu misterius ini menjadi ornamen berharga dan ditempatkan di halaman orang kaya, eksekutif bisnis, dan gedung pemerintah di seluruh Kosta Rika. Banyak bola batu yang pecah dalam perjalanan, dan beberapa tidak sengaja diledakkan menjadi harta karun oleh pemburu harta karun.

Dalam beberapa dekade berikutnya, sekitar 300 bola ditemukan selama penggalian di Dickis Delta. Ukuran bola batu bervariasi, mulai dari diameter beberapa sentimeter hingga lebih dari 2 meter, dan berat hingga 15 ton. Beberapa tetap berada di lokasi penemuan tetapi banyak yang telah dipindahkan atau rusak karena erosi dan penghancuran.

Dipercaya bahwa batu-batu ini diukir sekitar 600 M, dan sebagian besar berasal dari tahun 1000 M, tetapi sebelum penaklukan Spanyol. Namun, sulit untuk memperkirakan usia sebenarnya dari permata tersebut. Penanggalan karbon tidak dapat dilakukan pada bebatuan, hanya pada bola batu atau deposit arkeologi yang ditemukan dalam model / model tembikar yang terkadang ditemukan bersamanya. Masalahnya, metode ini hanya memberi tahu kita kapan bola batu itu digunakan, bukan kapan dibuat. Lebih rumit lagi, karena ditemukan batu bola dan beberapa peninggalan budaya dengan latar belakang budaya yang berbeda. Selain itu, sebagian besar bola batu yang ditemukan biasanya sudah tidak ada lagi di lokasi aslinya.

Bola mungkin terkait dengan budaya Diquis yang berlaku di Kosta Rika dari 700 hingga 1530 M, tetapi ini tidak dapat dikonfirmasi. Tidak peduli budaya atau kelompok etnis mana yang menciptakan bola batu ini, mereka semua memiliki pengrajin yang berpengalaman dan terampil. Adapun tujuan pembuatan bola-bola batu ini, meski banyak spekulasi dan pseudosain yang beredar, para arkeolog masih bingung. Beberapa orang mengasosiasikannya dengan benua Atlantis yang hilang, sementara yang lain percaya bahwa bola ini terkait dengan Stonehenge dan patung raksasa di Pulau Paskah. Bola-bola ini sekarang dilindungi oleh UNESCO. Itu dinyatakan sebagai warisan umat manusia.

4. Lingkaran Peri/Fairy Circle di Namibia

Lingkaran Peri/Fairy Circle di Namibia
Wikipedia

Selama ini kita mungkin menganggap fenomena crop circle sebagai fenomena yang paling misterius, namun ternyata di Afrika tepatnya di Gurun Namib Namibia ada fenomena yang sama misteriusnya dengan crop circle lho. Bahkan saking misteriusnya, warga setempat menamakannya Lingkaran Peri. Lingkaran misterius dianggap jejak para dewa alam, roh atau dewa.

Sekilas fenomena “lingkaran peri” ini mirip dengan “lingkaran tanaman”, namun terdapat perbedaan yang sangat besar. Pada crop circle, tanaman / rerumputan berpola memiliki ciri khas membungkuk, seolah-olah diletakkan. Dalam lingkaran peri, pembentukan pola-pola ini seperti bumi adalah lingkaran, tidak ada rumput yang bisa tumbuh. Di luar, setiap lingkaran dikelilingi rerumputan, tetapi tidak di dalam lingkaran. Diameternya 2 hingga 15 meter, dan bagian dalamnya tidak penuh dengan rumput atau tanaman apa pun. Faktanya, apa saja fakta tersembunyi di wilayah Lingkaran Peri Namibia? Untuk itu, berikut beberapa fakta menarik tentang Fairy Circle untuk dibahas.

Tidak hanya lingkaran peri yang ada, namun di Namibia juga terdapat ratusan bahkan ribuan lingkaran peri yang tersebar mulai dari padang pasir hingga padang rumput Namibia. Jika jarak dihitung, lingkaran peri akan meluas sekitar 1.000 kilometer di negara itu. Diameter lingkaran berkisar antara 3 meter sampai puluhan meter.

Meski sudah 50 tahun sejak pertama kali ditemukan pada 1970-an, hingga kini belum ada penelitian yang bisa diandalkan untuk membuktikan penyebab lingkaran peri. Meskipun banyak peneliti telah mengemukakan banyak teori yang bermakna, namun lingkaran peri atau lingkaran peri masih disebut hal-hal misterius oleh orang Namibia, dan itu juga menjadi salah satu alasan wisatawan menjelajahi Namibia.

Norbert Juergens, seorang profesor biologi di Universitas Hamburg di Jerman, mencoba menjelaskan fenomena “lingkaran peri”. Ia mengatakan penyebab bintik bulat di tanah itu adalah rayap Psammotermes alocerus. Kehadiran gas tertentu yang terkandung di dalam rayap bawah tanah ini dapat menyebabkan kematian rumput secara misterius, karena di bawah tanah lingkaran peri ditemukan sebagai tempat berkumpulnya rayap. Sayangnya, teori ini dipatahkan oleh Dr. Walter R. Tschinkel, seorang profesor ilmu biologi di Florida State University, percaya bahwa dia belum menemukan rayap serupa di lokasi itu.

Teori lain dikemukakan oleh Stephan Getzin, seorang peneliti di Helmholtz Center for Environmental Research di Leipzig, Jerman. Stephen mengungkapkan bahwa lingkaran peri muncul karena persaingan ketat di bawah tanah. Alasannya adalah karena curah hujan yang rendah dan unsur hara tanah yang tidak mencukupi menyebabkan persaingan yang ketat antar rumput. Rerumputan yang kuat akan banyak menyerap air dan unsur hara tanah, sehingga menyebabkan rumput lain mati. Persaingan semakin ketat dan rumput secara alami membentuk lingkaran untuk memaksimalkan penggunaan unsur hara air dan tanah. Orang mengira lingkaran adalah waduk atau wadah berisi air dan unsur hara tanah yang baik.

Beberapa orang Simba juga percaya bahwa lingkaran peri tersebut disebabkan oleh naga bawah tanah. Nafas naga diperkirakan akan mengeluarkan api dan gelembung di tanah hingga terbakar dan membentuk lingkaran. Tidak hanya orang mengira ini terjadi karena nafas naga, tetapi penduduk setempat juga mengira bahwa kemunculan lingkaran peri ini karena jejak kaki para dewa dan peri yang tinggal di negeri itu sebentar di masa lalu. Keyakinan ini paling populer, sehingga disebut lingkaran peri.

Jika dilihat dari ketinggian, semua lingkaran terlihat seperti pola titik-titik di suatu area yang luas atau bercak mirip campak. Tapi ternyata fenomena alam ini tidak hanya bisa ditemukan di Afrika lho. Karena Angola, Afrika Selatan dan Australia memiliki fenomena alam yang serupa. Ini adalah beberapa fakta menarik tentang lingkaran dongeng Namibia. Meski misterius, lingkaran peri ini tetap memberikan daya tarik wisata yang unik bagi pengunjung pedalaman Namibia. Namun karena letaknya di pedalaman Afrika, siapapun yang ingin melihatnya harus berjalan kaki beberapa ratus kilometer dari desa terdekat untuk menikmati pemandangan indah tapak kaki dewa ini.

Baca Juga : Wabah Virus Yang Pernah Menggemparkan Dunia

5. The Hobbit Flores

The Hobbit Flores
Daily Mail

Hiasan bunga Haubbit Hobbit yang cerah merupakan representasi dari karya fantasi JR Tolkien, dan tentunya para Hobbit dalam film “The Lord of the Ring” Sering berhenti, dan banyak orang menyukai karyanya.Definisi hobbit di wikipedia adalah orang yang tingginya kira-kira setengah dari tinggi orang normal, disebut juga Halflings.Mereka hidup tanpa alas kaki dan tinggal di rumah bawah tanah dengan jendela karena biasanya dibangun di lereng bukit.Pada tahun 2003 ditemukan kerangka di Pulau Flores di Indonesia yang konon adalah milik seorang pria Flores berumur 18.000 tahun (yang aslinya adalah seorang wanita). Peneliti awalnya mengira itu adalah manusia kecil biasa.

Majalah Smithsonian menyatakan bahwa tengkorak yang mereka gali kurang dari sepertiga dari tengkorak manusia pada umumnya.Belakangan, perkembangan lebih lanjut menunjukkan bahwa tulang-tulang ini bukan milik Homo sapiens. Namun, peninggalan ini adalah milik Flores, spesies manusia purba lain yang ada setelah kepunahan Neanderthal.Karena ukurannya yang seperti dongeng, mereka bercanda bahwa penemuan itu adalah wanita asli “The Hobbit” yang terinspirasi oleh film “Lord of the Rings” karya J.R.R. Tolkien.

Bingkai ini menarik karena kepalanya hanya sebesar jeruk bali. Ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa kapasitas otak sekitar 125 cc, jauh lebih kecil dari 1.300 cc otak manusia. pada saat yang sama, setelah dirakit, tingginya hanya sekitar 100 cm. Untuk manusia ini lumayan pendek, biasanya sekitar 160-170 cm. Ada kontroversi mengenai jenis kelamin tulang Flores yang ditemukan. Namun karena panggul yang lebar, perempuan akhirnya bisa diidentifikasi.Jadi, seseorang kemudian memanggilnya “Ibu Flo”. Penemuan ini diperkirakan berusia 25 tahun dan ada sekitar 100.000 hingga 60.000 tahun yang lalu.

Selain Hobbit, para peneliti telah menemukan lebih dari 100.000 perkakas batu, di antaranya rahang bawah milik Stegodon florensis insularis (gajah purba). Diperkirakan tinggi gajah ini adalah sapi setinggi 1,5 meter.Marabou (bangau raksasa), burung bangkai, komodo, dan Papagomís Armandville (tikus) juga ditemukan. Komodo dan tikus masih bisa ditemukan di Pulau Flores. Faktanya, tikus diburu dan penduduk sekitar memakan dagingnya.Dalam kesempatan yang sama, Thomas Sutikna, peneliti yang berpartisipasi dalam studi situs Liangbuya dan peneliti di Australian Center for Excellence in Biodiversity and Heritage of University of Wollongong, mengatakan bahwa 17 tahun telah berlalu sejak ditemukannya tulang. Para peneliti belajar banyak dari Liang Bo.

Mulai tahun 2007, pekerjaan penggalian telah diperluas hingga mencakup beberapa kotak penggalian. Kompleksitas Liang Bua menjadi lebih jelas, yang menyebabkan peneliti merevisi publikasi di jurnal Nature pada tahun 2016. Peneliti juga telah meningkatkan pemahaman mereka tentang lapisan tanah yang berkaitan dengan stratigrafi (geologi adalah cabang studi lapisan batuan dan strata).Di situs Liang Bua (Liang Bua) terdapat 8 tefra (material letusan gunung berapi) yang berbeda. Tefra atau Tefra 1 tertua adalah 60.000 tahun yang lalu, dan Tefra atau Tefra 8 terkecil adalah 12.000 tahun yang lalu. Namun, setelah diteliti lebih lanjut, teephras muda menumpang dengan teephras yang lebih tua.

Namun, revisi ini tidak akan mengubah prediksi kehidupan Hobbit. Hal-hal misterius setelah kemunculan hal-hal misterius, seperti kejadian yang terjadi di Liangbuya antara 50.000 hingga 12.000 tahun yang lalu. Pada 2017, analisis morfologi mikroskopis menemukan adanya bukti adanya perapian atau pembakaran buatan pada 41.000-24 tahun lalu. Dari Melaleuca . Di sisi lain, tidak ada satupun unit manusia di Flores yang memberikan bukti adanya perapian atau pembakaran.

Dia percaya bahwa fokusnya sekarang adalah menemukan gigi tertua dan pecahan tengkorak sejak 18.000 tahun lalu, 46.000 tahun yang lalu. Gigi tersebut saat ini sedang dianalisis, dan ada kecurigaan yang mengarah pada bentuk manusia modern. Karena peneliti ingin benar-benar memahami semua aspek Liang Bua, kemajuan penelitian seperti itu lambat. Selain itu, mengingat kondisi Bu baik dengan pH tinggi, bila tidak hati-hati tulang akan menjadi lunak dan rapuh.